Mungkin Saja Itu Setan

Kisah ngeri sahabat

Malam terasa begitu sunyi hanya desiran angin yang terdengar sayup-sayup meniup dedahanan pohon yang tumbuh disekitar bangunan ini.Tak nampak keramaian hanya sesekali terlihat perawat berjalan memeriksa pasiennya.Suara sepatunye terdengar jelas ketika mereka melangkahkan kakinya.ya maklum saja suasana rumah sakit.

Malam itu aku bersama sahabatku menemani satu sahabatku yang sedang terbaring lemas diruang rawat di sebuah rumah sakit kecil.Kami duduk didepan kamar rawat sahabat kami. Sesekali ku membuka menengok dari jendela yang sedikit terbuka dari korden melihat sahabatku siapa tahu ada apa-apa. Namun dari tadi dia terlihat masih tertidur pulas.

Sedikit merasa boring memang karena hanya duduk menunggu. Hanya ditemani dinginnya malam ku bersama sahabatku berbincang  ringan.Saat itu juga rasa lapar menghampiri kami.

“kamu lapar gk?,aku pengin makan nih”tanyaku
“ya nih aku juga lapar,.,belum makan dari tadi sore”jawab sahabatku ringan.
“cari makan ajah sih??”saranku
“sapa yang maw cari makanan nih?emank masih ada warung yang buka?”
“ya sapa tau aja cari dulu,barang kali ada”
“tapi yang maw nemenin Ul sapa?”tanya khawatir sahabatku.
“ya biar qw yang nemenin dia ,kamu sana yang beli”
“oke dech,tunggu yah”sambil berdiri dari duduknya sahabatku jawab ringan.
“ya tapi jangan lama-lama”

Lantas sahabatku beranjak pergi untuk membeli makanan dengan langkah kainya yang begitu jelas terdengar ditelingaku.Saat itu ku hanya duduk sendiri,begitu terasa berbeda angin terasa begitu dingin menyentuh kulit.Ku gosok gosokan telapak tangan lalu ku tempelkan kepipi sekedar menghangatkan. Rasa canggung mulai menghampiriku .,sedikit rasa merinding yang kurasakan sekarang. Seakan ada yang sedang memperhatikanku. Kuberanjak dari tempat duduku lantas masuk ke kamar rawat sahabatku.

Terasa begitu lama sahabatku membeli makanan,.,kemana saja dia ? dalam pikiranku terlintas pertanyaan itu.Entah mengapa aku masih merasa merinding.Ku melihat sahabatku masih tertidur pulas.hah lantas tutupkan muka sambil duduk disebelah sahabtaku yang sedang tidur.ku pejamkan mata menutup muka harapan takkan merasa merindning lagi.

Tiba-tiba serasa ada yaang menyentuh pundakku dari belakang.khaa,.teriakku spontan melihat ke belakang. Ternyata sahabatku yang seudah kembali.”kau ini mengagetkan saja”keluhku kepadanya.
“hahaha kau takut ya sendirian?”
“apa sih kamu,.,beli makanan dmana ko lama bgt?”
“maaf tadi muterdlu,.,abais udah pada tutup,,untung masih ada penjual nasi goreng yamng masih buka.”
“ya sudahlah”

Kami membuka bungkusan nasi goreng yang baru saja dibeli.Makan bersama disatu kertas minyak tergeletak dilantai terasa begitu nikamat.kebiasaan kami anak pondok makan bareng di satu kertas minyak.Masih hangat makanan ini cukup menghangantkan badan juga.

Lantas kami berbincang sejenak hingga mata terasa berat untuk terbuka dan akhirnya kami terlelap tidur di karpet yang terlentang dilantai pinggir ranjang sahabatku yang sedang sakit.

Saat ku tertidur pulas tiba-tiba temanku yang ada disampingku membangunkan ku. Ku lihat jam dinding yang menempel tepat diatas jendela. Rupanya waktu masih menunnjukan jam 01.00 WIB.

Ku kucekan kedua bola mata menghilngkan sedikt rasa ngantuk”ada apa?”

“Gak sih cuma penging ngecek Wisnu barngkali ada apa-apa sama dia”

Ku terbangun dan kudapati wisnu temanku yang terbaring lemas rupanya masih terlelap tidur.

“Kalo cuma ngecek kenapa gak kamu ajah sih,ribet amat pake bangunin aku segala!”tegasku kesal

” Ya kamu kan yang lebih tahu”

” ya sudahlah tidur lagi”

Ku rebahkan badasnku dan tertidur.

Kumanandang Subuh terdengan sayu ditelingaku. Kedua kalinya ku terbangun namu kali ini untuk menunaikan sholat shubuh. Tak lupa ku bangunkan temanku yang masih tertidur dan ku ajak untuk sholat berjamah di mushola rumah sakit.

Beberapa saat setelah kami sholat temanku menceritakan perihal kejadian tadi malam kenapa dia membangunkan ku dini hari.

Dia bilang saat ku telah tertidur rupanya dia tak kunjung tidur. Temanku tak bisa tidur anhany berbaring bosan disebelahku. Sesaat terdengar suara memanggil namanya, suara itu terdengar seperti rintihan. awlanya dia mengira suara wisnu sahabat kami yang memanggil. Dia belum bangun dan masih membaringkan tubuhnya. Namun setelah itu terdengar rintihan “Seeetaaaan” yang membuatnya terkejut . Dia melihat ke ranjang danterlihat Wisnu masih tertidur lelap. Lantas siapa yang berbicara tadi??

Ku hanya menggelengkan kepala setelah temanku menceritakan habis apa yang dia alami. Mungkin Saja hanaysebuah imajinasi. Entalhlah. Mungkin saja itu setan beneran.

 

 

 

 

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *